SELAMAT DATANG

Terima kasih anda telah berkenan mengunjungi blog DUA BOCAH, blog ini memberikan informasi seputar makanan khas kota tegal dengan berabagai jenis makanan tradisional.

Disini kami juga menginformasikan berbagai makanan kesukaan yang memungkinkan anda untuk dapat mencoba keaneka ragaman makanan tegal.

Informasi yang kami sajikan adalah murni / alias bukan kebohongan untuk menarik pengunjung.

Blog ini saya buat sekaligus sebagai sarana penjualan online bagi yang ingin memesan produk / makanan. Jika anda merasa yakin dengan informasi yang kami sajikan dan anda berniat membeli produk, anda tak perlu ragu, karena kami disini bener-bener murni menjual produk tanpa ada unsur penipuan.

Akhirnya saya ucapkan terima kasih banyak kepada anda. kepercayaan anda kepada kami adalah hal paling berharga yang akan kami junjung tinggi.

terima kasih
DUA BOCAH

Minggu, 23 Oktober 2011

ALUN-ALUN SLAWI

Alun-alun slawi sekarang jadi tempat menyenangkan buat nongkrong atau wisata kuliner...ternyata bisa dibilang JOGAJA sekarang bisa dinikmati di alun-alun tegal yang terletak berdekatan dengan KANTOR BUPATI TEGAL

SIAPA YANG TAK KENAL MAKANAN YANG 1 INI ???

inilah makanan yg selalu bikin kangen meski tinggal di jakarta selalu pengen menikmati makanan khas kota slawi...tak pernah terlewatkan setiap plg kampung untuk singgah dan membeli produk yg 1 ini

ASAL USUL TEH BOTOL SOSORO

Asal Mula Teh Sosro



















1. Slawi

Merek SOSRO yang sudah dikenal di masyarakat, sebenarnya merupakan singkatan dari nama keluarga yaitu
Sosrodjojo yang mulai merintis usaha Teh Wangi Melati pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi.
Teh Wangi Melati yang diperkenalkan pertama kali itu bermerek Cap Botol

2. Ekspansi Bisnis

Pada tahun 1965, Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang sudah terkenal didaerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta.

Pada waktu itu, teknik mempromosikan Teh Wangi Melati merek Cap Botol
di Jakarta dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa dimana secara rutin beberapa staf yang dikoordinir
oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil
dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan penonton.
Setelah berhasil mengumpulkan penonton cukup banyak, penonton yang ada tersebut dibagikan secara cuma-cuma
contoh Teh Wangi Melati merek Cap Botol ( Sekarang disebut teknik Sampling).

Setelah itu, staf yang ada juga mendemokan cara menyeduh Teh Wangi Melati merek Cap Botol untuk kemudian dibagikan
agar dapat dicicipi langsung oleh penonton sehingga mereka yakin bahwa ramuan Teh Wangi Melati merek Cap Botol adalah
Teh yang memiliki mutu dan kualitas yang baik.

Teknik merebus Teh langsung di tempat keramaian itu ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menimbulkan kendala. Penonton yang sudah berkumpul menjadi tidak sabar dan banyak yang meninggalkan arena demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh tersebut.

Untuk menanggulangi kendala tersebut maka sebelum dibawa ke tempat keramaian Teh Wangi Melati merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu di kantor dan dimasukkan ke dalam panci untuk kemudian dibawa dengan kendaraan menuju tempat-tempat keramaian untuk dipromosikan.

Namun ternyata teknik yang kedua ini juga masih mengalami kendala, yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak yang tertumpah sewaktu dalam perjalanan karena kondisi kendaraan dan jalan-jalan di Jakarta pada saat itu belum sebaik sekarang.

Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh dikantor kemudian ditaruh didalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah dibersihkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dibawa ketempat tempat kegiatan promosi Cicip Rasa berlangsung. Ternyata cara yang ketiga ini berjalan baik dan terus di pakai selama bertahun tahun.


3. Teh Botol SOSRO

Setelah bertahun-tahun dilakukan teknik promosi Cicip Rasa, akhirnya pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek Teh seduh Cap Botol yang sudah lebih dulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang keluarga Sosrodjojo.
Untuk kemunculan desain botol pertama, adalah pada tahun 1970 dan desain botol tidak berubah, lebih dari 2 tahun.
Untuk desain botol kedua yaitu pada tahun 1972 juga bertahan sampai dengan 2 tahun.

Dan pada tahun 1974, dengan didirikan PT. Sinar Sosro di kawasan Ujung Menteng (waktu itu masuk wilayah Bekasi, tetapi sekarang masuk wilayah Jakarta), maka desain botol Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama di Dunia.

konon kabarnya sebelum sosro ada pihak luar negeri telah malakukan penelitian untk produk teh mereka jika dipasarkan di indonesiam hasilnya orang indonesia tidak akan suka minum teh dalam kemasan botol karena kebiasaan mereka minum teh hangat dipagi hari, ternyata penelitian tersebut salah.

TEH POCI TEGAL

Slurpp... Nikmatnya Teh Poci Wasgitel!
Jakarta - Teh poci, minuman sederhana asal Tegal ini memang khas baik rasa maupun penyajiannya. Tehnya diseduh dalam poci dari tanah liat dan diberi pemanis berupa gula batu. Saat dihirup kala cuaca dingin seperti ini hmm... rasa teh poci yang wangi, panas, sepet, legi, lan (dan) kentel ini makin nikmat saja!

Kini penggemar teh asal Tegal, Jawa Tengah ini bisa dibilang tak sedikit. Jika dulu orang tidak begitu mengenal teh poci, kini teh poci banyak dijual di warung, rumah makan, hingga restoran terutama yang menyajikan menu Jawa. Apa sih yang membuat teh yang satu ini istimewa?

Teh poci memang berbeda dengan teh lainnya. Pertama-tama dari soal penyajiannya sendiri yaitu menggunakan poci khusus yang terbuat dari tanah liat. Begitu pula dengan cangkirnya yang juga terbuat dari tanah liat, sehingga teh poci umumnya disajikan dalam wadah nampan yang berisi poci dan dua buah gelas. Kesemuanya terbuat dari tanah liat.

Untuk teh poci ini menggunakan jenis teh hitam yang beraroma harum dengan rasa sepet-sepet yang enak di lidah. Sehingga muncullah istilah 'teh poci wasgitel' yaitu wangi, panas, sepet, legi, lan (dan), kentel (kental). Kemudian daun teh diseduh dengan air panas seperti teh tubruk sehingga kental.

Sebagai pemanis tidak disediakan gula pasir melainkan gula batu yang biasanya sudah ditaruh dalam cangkir. Semakin lama pemakaian poci ini biasanya rasa teh akan semakin nikmat. Nah, karena itu poci yang biasanya digunakan untuk menyeduh teh bagian dalamnya tidak pernah dicuci tapi hanya dibuang sisa tehnya saja.

Teh poci biasa disajikan dalam segala susana dan teman makan baik nasi atau bahkan camilan seperti pisang goreng atau kue. Apalagi saat cuaca dingin mengigit seperti sori ini, menghirup teh poci yang wasgitel slurpp... pastinya uenak tenan!

Teh Poci dan Tahu Aci Tegal



teh poci dengan gula batu

Kalo di Tegal sore2 gini paling enak moci, makan Tahu aci Tegal dan nonton tivi, hehehe itu sih hampir jadi kebiasaan keluarga saya kalo ke Tegal.
Minum teh poci, bisa buat sendiri atau beli di warung2 lesehan dekat alun-alun Tegal atau banyak juga di warung sate kambing tegal. Wasgitel Teh Poci hehehe apa itu wasgitel? (wangi, panas, legi, kentel) ini slogannya teh poci merek teh poci heheheh. teh khas tegal yang penyajiannya pake poci dari tanah liat dan gula batu... biasanya kalo di warung lesehan harga sepaket minum teh poci sekitar 2000-10.000 rupiah.....
*bocoran rahasia yang bikin teh poci lebih sedep, ialah pocinya, daun tehnya kadang jarang di ganti tapi hanya di tambahi dan itu gak pernah di cuci itu yang bikin rasa tehnya meresap dalam pocinya*
Bapak saya malah pernah bela-belain beli poci yang masih ada ampasnya si penjual the poci deket rumah nenek :D
Tahu aci Tegal, terbuat dari tahu kuning yang lebarnya sekitar 7cm, di belah 2 dan sisi bekas potongannya ditempeli aci. Aci itu terbuat dari tepung tapioka yang di beri bumbu dan potongan daun kucai. di toko langganan saya beli harganya sekarang sudah jadi 1000 rupiah per tahu, padahal sebelumnya masih 700 di tahun yang sama di bulan maret 2008... kalo sekarang jadi berapa ya? Rasanya agak asin dengan tekstur tahu yang padat, tidak kopong seperti tahu pong semarang atau tahu sumedang.
Ada juga Tahu Pletok, hamper serupa  tahu aci tegal tapi bedanya selain dibelah isinya juga dikeluarkan dan dicampur dengan aci yang panjang. Setelah itu langsung digoreng kering.makannya juga dengan cabe rawit, sama seperti tahu aci tegal. Atau bisa juga dengan sampal kecap yang diirisi potongan rawit, untuk itu tergantung selera kok :D

Tahu Plethok Ciri Khas Slawi Kenyal dan Gurih

HANYA dengan uang Rp 350, kita bisa menikmati tahu plethok buat ngemil atau pelengkap makan. Makanan ini juga cocok untuk oleh-oleh atau buah tangan ketika melancong ke tempat saudara maupun teman.

Dilihat dari segi bentuknya, makanan khas Tegal ini ternyata tidak seperti tahu biasa yang terdapat di beberapa kota seperti Solo, Yogyakarta maupun Semarang. Tahu ini berbentuk segitiga berisi masakan tepung yang oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan sebutan aci (jenis masakan dari tepung yang disisipkan dalam tahu-Red).

"Tahu itu dikenal dengan nama tahu plethok. Rasanya gurih dan renyah," ujar Agus Santoso (31) ketika ditemui Suara Merdeka saat membeli tahu tersebut di salah satu jalan protokol Kota Slawi.

Pria asal Semarang ini mengemukakan, tahu plethok menjadi makanan khas Slawi. Bahkan, bila ada orang menyebut tahu plethok pasti akan menyebut daerah Slawi sebagai pusatnya. Tidak jarang jika dia setiap pergi ke Kabupaten Tegal selalu menyempatkan diri untuk membeli tahu tersebut.

Untuk mencari jenis makanan dari bahan tahu, selain tahu plethok, juga ada jenis lain yaitu tahu aci. Apa sih beda keduanya? Seorang produsen tahu plethok Wono Wijoyo (46) yang membuka toko oleh-oleh Randu Alas Jl Dr Soetomo Slawi mengemukakan, kedua jenis makanan itu sama-sama menggunakan bahan baku aci.

"Cuma tahu aci itu tambahan aci-nya lebih banyak, sedangkan tahu plethok bahan aci-nya sekadar pelengkap dan bukan bahan utama. Penggorengannya pun lain, tahu plethok lebih lama. Karena itu, tahu plethok lebih kering dibandingkan dengan tahu aci," tutur dia ketika ditemui di kediamannya.

Dia mengaku memulai menekuni bisnis tahu sejak 1956. Dia mengatakan, jenis tahu yang diproduksi sangat berbeda dengan jenis tahu lain, seperti tahu asal Sumedang atau tahu dari wilayah timur.

Kunir

"Tahu kami tidak memakai bahan pengawet dan zat pewarna lain. Sebagai pelengkap hanya menggunakan kunir. Dalam mencetak pun dipres dua kali hingga air bibit kedelai itu habis. Kebanyakan pembuatan tahu lain hanya satu kali setelah itu dipotong-potong."

Tak mengherankan, bila tahu yang dihasilkan padat dan kenyal. Bumbunya pun tidak macam-macam, hanya menggunakan tepung, merica, dan garam. Ketika ditanya mengenai bahan baku, dia menjawab, selama memproduksi tahu lebih banyak menggunakan kedelai impor. Jenis kedelai itu, ucapnya, jika dibuat tahu hasilnya lebih banyak dibandingkan dengan kedelai lokal.

"Ya memang kedelai impor lebih super. Selisih harganya pun relatif tipis. Kedelai impor Rp 2.500/kg dan kedelai lokal Rp 2.400/kg. Nah jika tidak ada barang, saya kemudian mencampur dengan kedelai lokal."

Sebagai produsen tahu, Wono ternyata juga mengemas dalam bentuk lain yang langsung bisa dikonsumsi pembeli. Selain tahu plethok, dia juga membuat tahu aci, tahu goreng, kerupuk tahu, dan jenis lain. Dia menyatakan omzet penjualan produksi tahunya Rp 100.000 per hari. Bahkan, jumlah itu bisa meningkat pada hari libur dan hari besar.

"Bila hari libur, kami sampai delapan kali masak. Padahal, hari-hari biasa hanya mampu dua sampai tiga kali masak dengan satu kali masak tiga ratus dua puluh biji," tuturnya.(Wawan Hudiyanto-14)

Minggu, 09 Oktober 2011

SD Jatimulya 01 Disegel

LEBAKSIU- Warga Desa Jatimulya, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, merasa dilecehkan oleh oknum warga yang bernama WA, atas penyegelan empat ruang SD Jatimulya 01, Kamis (16/9) belum lama. Pasalnya, tanpa dasar hukum bukti kepemilikan atas tanah SD dimaksud, diduga asli tapi palsu (aspal), oknum itu nekad melaksanakan penyegelan. Sementara warga desa marah dan siap mendemo ulah okmum WA. Anehnya Kades Jatimulya tidak mampu berbuat banyak.  “Otomatis aktifitas belajar dan mengajar untuk kelas 1 dan 2 SD Jatimulya 01, pada hari pertama berangkat, Senin (20/9) bakal terganggu. Hal itu bisa membuat warga khususnya orang tua bakal marah dan yang kami dengar siap mendemo warga yang menyegel SD tersebut,” jelas Sekdes Jatimulya, Mualim, kepada Radar, Sabtu (18/9).
Dikatakan Mualim, pihaknya tidak mengetahui secara pasti mengapa WA menyegel SD itu. Dari  informasi yang pihaknya tangkap, konon lahan yang ditempati untuk SD seluas sekitar 500 meter milik dirinya. Namun sesuai dengan sejumlah data yang ada dan sejumlah kisah dari berbagai sumber masyaraat di Desa Jatimulya, apa yang diakui oleh WA sesuatu yang tidak masuk akal. “Dari Tahun 1946 lahan itu sudah diperuntukkan untuk bangunan SD dari pemilik sahnya yaitu Kartijah (Alm) yang merupakan saudara WA,” kata Mualim.
Bahkan sekitar Tahun 1959, lokal SD yang semula satu kelas dikembangkan kembali oleh pemerintah dan masyarakat menjadi empat lokal kelas. Namun yang membuat tanda tanya besar warga dan aparat di tingkat desa, kecamatan maupun Dikpora, mengapa baru Tahun 2010, WA mengkalim tanah SD kemudian melakukan penyegelan dan itu dianggap semua pihak terkait tidak logis. Apalagi Ahli waris Kartijah (Alm) yaitu Sudarno, tidak pernah dengan keyakinan pasti melakukan gugatan atas tanah desa.
Masih menurut Mualim, awal kepemilikan lahan desa merupakan lahan seluas sekitar 1000 meter atas nama Raksa (Alm), orang tua dari Kartijah dan Kawian (Alm). Tanah seluas itu dibagi adil oleh Raksa untuk Kartijah dan Kawian. Dari situlah awal ada kesepakatan antara Kartijah dengan pihak desa, sepakat dengan ganti uang, lahan miliknya dimanfaatkan untuk SD. “Namun bukti itu diduga sengaja dihilangkan oleh oknum kades masa itu. Oknum ini sendiri merupakan keluarga orang tua atau kakek dari WA,” terang Mualim.
Dari situlah muncul permasalahan. Padahal pada Tahun 1988, Pemerintah Desa Jatimulya sudah nengatakan jika tanah itu milik desa dan diperkuat oleh Pemerintah Kecamatan Lebaksiu. Yang lucu pada Tahun 2006 muncul akte jual beli dari Kawiyan kakak Kartijah kepada anak WA yang akte itu ditanda tangani Tahun 1999. “Bukti inilah yang dijadikan dasar WA menyegel SD,” ujarnya.
Sementara Camat Lebaksiu Sutarjo mengatakan, jika merunut kisah dan sejumlah bukti, WA terkesan arogan dan tidak peduli dengan keadaan, bahkan menghalalkan segala cara. Namun menyangkut persoalan SD 01 Jatimulya semua diserahkan kepada masyarakat. Pihaknya selaku pembina akan membantu pihak desa dan masyarakatnya untuk sesuatu yang terbaik bagi kepentingan bersama. “Hari berangkat pertama anak sekolah, sesuai rencana kami akan ke lokasi. Semuanya kami serahkan kepada masyarakat dan desa,” kata Sutarjo.
Ditambahkan menyikapi apa yang dilakukan WA, menurutnya tidak tepat, apalagi mensegel SD yang merupakan kepentingan bersama bagi masyarakat untuk mencerdaskan bangsa. “Harusnya melalui musyawarah yang baik toh bisa ada jalan kesepahaman untuk menyelesaikan maslalah,” pungkasnya. (K1)       

Sabtu, 08 Oktober 2011

PAI

Gak Kalah Indahnya PAI sama ancol, apa lagi banyak cewe cakepnya

SLAWI

Kota Slawi :

Slawi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Indonesia, selain itu Slawi juga merupakan Ibu Kota Kabupaten Tegal. Slawi berbatasan dengan Kecamatan Adiwerna di utara, Kecamatan Pangkah di timur, Kecamatan Lebaksiu di selatan dan Kecamatan Dukuh Waru di sebelah barat.
Slawi terkenal dengan produksi Teh dan budaya moci ( Minum Teh Poci ). Meskipun terkenal dengan teh, Slawi bukan merupakan dataran tinggi dengan hawa dingin dengan banyak kebun teh. Slawi merupakan daerah yang dekat dengan Pantura sehingga suhunya cenderung panas dengan kontur tanah yang landai tidak berbukit-bukit.
Tempat - Tempat menarik :

Alun - Alun Slawi



Alun - alun Kota Slawi, berupa taman dengan air mancur yang sangat besar, berlokasi di depan halaman pendopo Kabupaten Tegal. Suasana di alun - alun Slawi sangat ramai, apa lagi pada malam hari terutama pada malam minggu. Banyak sekali pedagang - pedagang yang mangkal / berjualan di sekitar alun - alun, beraneka ragam makanan ada di sini dan yang tidak pernah ketinggalan yaitu munuman khas kota Slawi Teh Poci, kalau orang Slawi bilangnya sih Moci.

Monumen Perjuangan GBN ( Procot )

                                                               


Terletak di Jl. Ahmad Yani tepatnya didepan Masjid Agung Slawi :

Monumen ini merupakan monument bersejarah pada masa Pemberontakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia ( DI / TII ). Gerakan DI / TII juga menyerang jawa tengah, Aceh dan Sulawesi Selatan. Gerakan Di / TII di Jawa Tengah yang di pimpin oleh Amir Fatah di bagian utara, yang bergerak di daerah Tegal, Brebes dan Pekalongan. Setelah bergabung dengan kartosuwiryo, Amir Fatah diangkat menjadi Komandan Angkatan Jawa Tengah. Dengan Pangkat Mayor Jenderal Tentara Islam Indonesia, untuk menghancurkan gerakan ini. Pada bulan januari 1950 di bentuk Komando Gerakan Banteng Negara ( GBN ) dibawah Letkol Sarbini.

Pusat Perdagangan Ruko Slawi

     

Ruko Slawi merupakan salah satu pusat perdagangan di kota slawi, dulunya Ruko ini hanyalah sebuah pasar yang akhirnya di pindahkan di daerah Trayeman dan di bangunlah pusat perdagangan ini yang letaknya di pusat kota slawi.

Mutiara Cahaya ( Supermarket Pertama Di Slawi )


 Mutiara Cahaya 1                                  Mutiara Cahaya 2


Mutiara cahaya 1 merupakan salah satu Supermarket pertama kali di kota slawi, terletak di depan pusat perdagangan kota slawi ( RUKO ), begitu pula dengan Mutiara Cahaya 2 yang letaknya persis di samping Mutiara Cahaya 1.


Tambun ( Pertigaan Taman Bunga )
Tambun ( Taman Bunga ) adalah pertiga'an di kota slawi, tepatnya di Depan SMA N1 SLAWI.
Pertiga'an ini merupakan tiga arah menuju ke Timur, Barat dan Selatan,jika ke Timur menuju kecamatan  Pangkah, Barat menuju kecamatan Dukuh Waru dan jika ke Selatan menuju kecamatan Lebaksiu.

Banyak Orang bertanya ..... apasih kebiasa'an orang Slawi...?
Nah... salah satu kebiasa'an orang Slawi adalah Moci, dan ini sudah menjadi tradisi / kebiasa'an orang Slawi sejak dulu. Moci adalah minuman sederhana asal Slawi ini memang khas baik rasa maupun penyajiannya. Tehnya diseduh dalam poci dari tanah liat dan diberi pemanis berupa gula batu. Saat dihirup kala cuaca dingin seperti ini hmm... rasa teh poci yang wangi, panas, sepet, legi, lan (dan) kentel ini makin nikmat saja!

Kini penggemar teh asal Slawi, Jawa Tengah ini bisa dibilang tak sedikit. Jika dulu orang tidak begitu mengenal teh poci, kini teh poci banyak dijual di warung, rumah makan, hingga restoran terutama yang menyajikan menu Jawa. Apa sih yang membuat teh yang satu ini istimewa?

Teh poci memang berbeda dengan teh lainnya. Pertama - tama dari soal penyajiannya sendiri yaitu menggunakan poci khusus yang terbuat dari tanah liat. Begitu pula dengan cangkirnya yang juga terbuat dari tanah liat, sehingga teh poci umumnya disajikan dalam wadah nampan yang berisi poci dan dua buah gelas. Kesemuanya terbuat dari tanah liat.

Untuk teh poci ini menggunakan jenis teh hitam yang beraroma harum dengan rasa sepet - sepet yang enak di lidah. Sehingga muncullah istilah 'teh poci wasgitel' yaitu wangi, panas, sepet, legi, lan ( dan ), kentel ( kental ). Kemudian daun teh diseduh dengan air panas seperti teh tubruk sehingga kental.

Sebagai pemanis tidak disediakan gula pasir melainkan gula batu yang biasanya sudah ditaruh dalam cangkir. Semakin lama pemakaian poci ini biasanya rasa teh akan semakin nikma, apa lagi kalau ada pasangannya yaitu mendoan ( tempe goreng yang di beri adonan tepung dan di goreng setengah matang ) dengan sambal kecap.

Untuk minum teh dengan poci tanah ada tata caranya : 

  - jika poci tanah masih baru harus di rebus dulu dengan air teh selama beberapa hari, atau isi poci dengan teh dan air mendidih biarkan seharian besoknya ganti lagi dengan yang baru, pokoknya sampai bau tanahnya hilang.
 - Dan cara mengaduknya juga, bila memakai gula pasir jangan pernah pada tuangan pertama gulanya mencair semua, usahakan bertahap mengaduknya karena pasti akan berkali-kali menuangkan teh ke dalam cangkir. 
 - Makanya paling nikmat kalo memakai GULA BATU, karena rasa manisnya awet dan lebih gimana gitu…. pokoknya top lah! Satu lagi, yang terpenting bila kita memakai poci tanah jangan ganti-ganti merk teh, jadi harus setia dengan satu merk. Karena ini akan mempengaruhi rasa tehnya .


Makanan Khas Kota Slawi :

Moci - Budaya minum teh sebagai teman ngobrol, biasanya dilakukan beramai-ramai. Teh dijarangi pada poci tanah ( teh poci ). kemudian dituang ke dalam cangkir dengan pemanis. gula batu. Teh dalam cangkir tidak diaduk. sehingga rasa manis ditemukan pada saat isi teh dalam cangkir hampir habis. Hal ini menyebabkan cangkir terus dituangi.



Mendoan - Tempe goreng dilapis tepung dengan bumbu. digoreng setengah matang. Biasanya sebagai teman minum teh Poci, dihidangkan dengan kecap dicampur cabe rawit. Mendoan juga didapati di daerah Banyumas.


 Sega Lengko - Nasi lengko adalah nasi dengan bahan pelengkap seperti tempe, tahu yang diiris dadu, toge, kol mentah, dan sambal kacang beserta kerupuk.


Tahu Aci - Tahu kuning yang dipotong setengah dengan arah potongan diagonal kemudia bekas potongan yang diagonal tersebut diberi adonan tepung sagu ( aci dalam bahasa Slawi ) kemudian digoreng.


Rujak Teplak - rujak teplak bahan dasarnya sangat sederhana yaitu sayur mayur seperti kangkung, daun pepaya, mentimun, pare, kol, tauge..atau dapat ditambahkan sayuran sesuai selera. yang khas adalah sambalnya karena sambalnya dibuat dari singkong yang telah dihaluskan trus dicampur dengan adonan cabe.


  Tahu Pletok - tahu pletok itu sama dengan tahu aci, lalu dimana letak perbedaannya? Disinilah letak perbedaannya. Jika tahu aci terbuat dari tahu kuning, maka tahu pletok terbuat dari tahu kulit yang berwarna coklat. Biasanya tahu coklat ini berbentuk segitiga. Untuk membuat tahu pletok, tahu kulit tersebut dibelah menjadi dua tetapi tidak sampai terbelah. Dibiarkan menjadi bentuk kotak persegi panjang. Kemudian, diatasnya di olesi dengan adonan aci kemudian digoreng sampai garing dan renyah. Inilah yang membedakannya dengan tahu aci. Jika adonan tahu aci itu kenyal, maka untuk tahu pletok justru dibiarkan garing dan gurih.



Krupuk Antor Glopot - krupuk antor ini juga merupakan salah satu cemilan khas slawi,krupuk ini sangat enak dan bumbunya sangat banyak,oleh karenanya orang - orang menamainya krupuk antor glopot.


Dan masih banyak lagi yang lainnya, seperti dodol glempang ( jenang ), gemblong kocar kacir, kacang asin bogares, pilus ( makanan kecil / snack dari tepung trigu ), martabak lebaksiu, nasi ponggol dll.


Inilah sekilas tentang kota slawi - tegal 
Jika anda sekalian penasaran dan ingin merasakan makanan - makanan khas kota slawi, Silahkan anda mampir sejenak bila melewati kota Tegal.

TAMAN BUDAYA

STASIUN TEGAL

BALAI KOTA

KLENTENG

TUGU PANCASILA TEGAL

WISATA GUCI TEGAL

PANTAI ALAM INDAH

MASJIG AGUNG TEGAL